Di zaman sekarang yang serba online menuntut anda untuk aktif juga dalam dunia internet ini. Karena hampir semua hal dilakukan secara online, termasuk juga belanja. Melihat kondisi saat ini, banyak sekali aplikasi belanja online bermunculan. Sehingga ada banyak persaingan didalam bisnis online ini.

Maka, para pelaku bisnis online ini harus pandai menarik konsumen. Dalam hal ini, tim marketing harus bekerja extra keras untuk memenangkan hati konsumen. Penawaran produk atau barang bisa menggunakan berbagai cara. Misalnya, iklan di TV, iklan di plang pinggir jalan, atau media lainnya. Namun, jika melihat kondisi masyarakat yang tidak bisa lepas dari internet terutama sosial media, maka ada baiknya jika promosi atau iklan dilakukan melalui media sosial juga. Iklan melalui media sosial ini bisa dilakukan melalui influenser.

Nah, Sebagian dari anda mungkin merasa asing dengan istilah tersebut. Maka dari itu, kami akan coba jabarkan satu persatu.

Apa Itu Influencer?

Sederhananya, influencer adalah seseorang yang bisa memberikan pengaruh atau menjadi panutan masyarakat. Mungkin, sebagian dari anda mengira bahwa panutan yang dimaksud disini adalah orang penting, berkarisma atau yang mempunyai pangkat tinggi di masyarakat. Namun, influencer yang ada di media sosial atau dunia marketing adalah orang berpengaruh tanpa memandang latar belakang orang tersebut. Orang berpengaruh ini bisa seorang blogger, selebritis, youtuber, atau pengguna media sosial dengan follower yang banyak. Intinya adalah mereka mampu untuk mempengaruhi atau mengajak follower mereka untuk menggunakan atau membeli barang yang anda promosikan.

Lalu, apa saja jenis – jenis Influencer?

Influencer Makro

Influencer makro adalah influencer dengan jumlah follower mulai dari 100.000. Influencer dengan jumlah follower yang banyak menandakan bahwa dia mempunyai konten yag menarik untuk diikuti dan tentunya akan mudah mempengaruhi follower untuk menggunakan atau membeli barang yang ditawarkan atau dipromosikan.

Hal ini akan menguntungkan bagi pemilik produk yang menggunakan jasa influencer tersebut. Tapi, yang harus anda ingat bahwa influncer makro pastinya memiliki tarif yang lebih mahal dibanding influencer mikro.

Influencer Mikro

Influencer mikro adalah influencer dengan jumlah follower mulai dari 5.000 orang sampai di bawah 100.000 orang. Influencer mikro memang memiliki follower lebih sedikit daripada influencer mmakro. Tapi, anda perlu tahu sebuah studi mengatakan bahwa influencer mikro memiliki follower yang loyal dan cenderung langsung mencoba produk yang sedang diperkenalkan. Dan pastinya, tarif influencer mikro lebih murah.

Influencer Premium

Influencer premium adalah influencer dengan jumlah follower terbanyak hingga mencapai jutaan follower.  Influencer premium akan memberikan dampak positif terhadap penjualan produk anda. Hanya saja, influncer satu ini sangatlah mahal. Sehingga anda perlu berpikir matang sebelum menggunkan jasa influnencer ini.

Nah, Bagaimana Seorang Influencer Mempengaruhi Followernya?

Influencer biasanya menawarkan suatu produk. Dan influencer ini dikenal dengan influencer marketing. Suatu produk atau brand yang menggunakan jasa influencer marketing biasanya bersifat mengikat. Maksudnya adalah influencer tersebut memahami dengan sangat baik terhadap produk maupun brand yang nantinya akan terikat dengan namanya.

Itulah mengapa influencer marketing harus mampu membawakan suatu produk dengan berpengalaman, keterampilan yang sesuai, dan juga berpengetahuan luas. Supaya follower percaya dan mau untuk menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan.

Selanjutnya, Tips Memilih Influencer

Anda tidak bisa memilih influencer asal – asalan. Biasanya tiap influencer mempunyai ciri khas atau image terhadap barang yang ditawarkan. Misalanya influencer khusus menawarkan baju gamis, influencer B menawarkan pakaian dalam dan lain – lain. Pastikan anda sudah mempelajari tentang influencer yang akan dipilih. Dan yang tidak kalah penting adalah pertimbangkan budget yang anda miliki dengan influencer yang dipilih. Atau anda bisa mengikuti tips – tips memilih influencer berikut

Produk yang ditawarkan berhubungan dengan Image Influencer

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, image influencer harus sesuai dengan procuk yang akan ditawarkan. Misalnya jika influencer sering membuat konten yang berhubungan dengan produk yang nda jual, maka influencer tersebut bisa anda pillih.

Selain itu, anda juga bisa meninjau follower dari influencer itu. Apakah mereka kebanyakan remaja, orang tua, laki – laki, perempuan dan sebagainya. Sehingga anda bisa menyesuaikan produk yang akan diiklankan oleh influencer.

Pertimbangkan Budget yang Ada

Ini adalah yang paling penting. Pastiakn budget ada sesuai dengan influencer yang anda pilih. Jangan sampai anda terlalu memaksakan budget hanya untuk menggunakan jasa influncer terntentu. Pastikan anda telah mencari tahu mengenai biaya atau tarif influencer yang akan anda gunakan. Biasanya mereka akan menerima pesan atau penawaran influencer melalui Direct Message (DM), email atau WA. Atau bisa juga melalui pengiriman surat resmi. Semua tergantung dari masing – masing influencer.

Diskusikan dengan detail dan cermat terkait request anda ini. Mulai dari jumlah postingan yang dapat dikerjakan, budget yang diinginkan influencer, atau jenis iklan yang digunakan. Apakah itu dalam bentuk konten, video iklan, siaran langsung, durasi penayangan berapa lama dan sebagainya.

Perjanjian Kontrak Kolaborasi harus Jelas

Perjanjian ini diperlukan andaikata ada salah satu pihak yang melanggar. Intinya , semua harus diselesaikan dengan baik dan cara yang professional. Dokumen resmi atau kontrak jalinan kerjasama harus ada. Catat semua aturan main yang berlaku secara jelas dan detail dalam dokumen. Jangan lupa untuk mencantumkan klausul hak dan kewajiban dari kedua belah pihak.

Bahkan, anda juga perlu mencantumkan jumlah postingan yang harus ditampilkan oleh sang influencer, kapan pembayaran akan dilakukan dan berapa lama postingan itu dilakukan.

Berikut adalah Tips Mencari Influencer Berkualitas

• Konten yang dibuat harus berkualitas dan Menarik
• Dapat Membaca Trend yang ada
• Berani Melakukan Eksperimen
• Paham Pemetaan Audiens