- WhatsApp : (+62) 8777-739-2959
- Support : Kirim Ticket
- Sales : Kirim Ticket
- Pembayaran : Kirim Ticket
- SEO
- Jun 22
Cara Menurunkan Bounce Rate pada website

Website dan blog bisa jadi cara tepat agar kamu terhubung dengan pelanggan, calon pelanggan, serta pengunjung. Akan tetapi, hal tersebut tidak berarti tanpa tantangan lantara bounce rate masih jadi masalah yang dihadapi oleh banyak pemilik website.
Kamu belum pernah mendengar istilah bounce rate sebelumnya? Jika kamu menjalankan teknik Search Engine Optimization atau SEO, istilah tersebut mesti kamu ketahui.
Apa Itu Bounce Rate?
Tidak semua pengunjung tertarik untuk mengeksplorasi seluruh halaman di website kamu, bukan? Apabila mereka berakhir di halaman pertama yang baru dikunjungi, bagaimana kamu dapat mengubahnya menjadi calon pelanggan?
Di sinilah kamu harus memahami apa itu bounce rate serta mengapa pengunjung website keluar begitu saja meninggalkan halaman yang mereka kunjungi.
Bounce rate adalah persentase yang berasal dari data pengunjung yang langsung meninggalkan website atau blog setelah membuka satu halaman.
Fitur dari Google Analytics, bounce rate memungkinkan kamu untuk menganalisa serta mengetahui apakah pengunjung betah menghabiskan waktu yang lama di laman website kamu.
Semakin rendah angka persentase yang ditampilkan, semakin bagus laman website kamu. Ada begitu faktor hal yang mempengaruhi tingginya bounce rate, misal user experience yang buruk, konten yang kurang berkualitas, atau yang lainnya.
Cara Menurunkan Bounce Rate Website
Berikut ini merupakan beberapa cara yang patut dicoba untuk menurunkan bounce rate.
Memperbaiki Desain Website atau Blog
Salah satu alasan mengapa banyak pengunjung yang begitu cepat meninggalkan website bahkan tidak sampai 10 detik kunjungan adalah dikarenakan tampilan website itu sendiri. Kebanyakan orang saat ini lebih memilih website berbobot serta berkualitas.
Tingkatkan Kecepatan Loading Website
Website yang lambat dapat meningkatkan kemungkinan bounce rate yang semakin meninggi. Kamu dapat mulai mengoptimalkan loading website dari sekarang.
Tampilkan Halaman yang Responsif
Website yang tidak responsif terhadap perangkat seluler pastinya bisa menambah bounce rate website secara menyeluruh. Sekarang ini, semakin banyak orang memakai smartphone untuk mengakses website ketika hendak mencari apa yang mereka butuhkan.
Tingkatkan Kualitas Konten
Konten yang dibuat harus mudah dibaca sehingga pengunjung akan menghabiskan waktu mereka untuk membaca konten hingga selesai. Selain itu, konten website juga harus menarik lantaran ada ribuan konten di internet yang terindeks oleh mesin pencari melalui web crawler.
Buat Alur Cerita Menjadi Menarik
Apabila pembaca merasa terhubung dengan artikel yang mereka baca, itu artinya alur cerita yang kamu pakai sudah bagus. Hal tersebut akan membuat seolah-olah mereka sedang membaca sebuah cerita atau bahkan experience mereka sendiri. Pakailah kata ganti yang sesuai dengan gaya bahasa pembaca.
Gunakan Popup Sewajarnya
Popup memang dapat membantu kamu mendapatkan leads lewat subscriber blog atau newsletter. Namun, popup juga cukup di-ogah-i oleh pengunjung website. Jika ingin memakai popup, pakailah sewajarnya saja agar tidak mengganggu pengunjung.
Pilih Topik yang Relevan
Website kamu memperoleh trafik tinggi? Eits, coba periksa kembali dari manakah trafik tersebut bersumber apakah dari keyword yang relevan atau tidak. Pemakaian keyword yang tidak berhubungan dengan produk atau layanan yang ditawarkan di website akan berpotensi mempertinggi bounce rate.
Atur Link Menjadi Open in New Tab
Kamu wajib mengarahkan pembaca atau pengunjung website/ blog ke tab baru ketika mereka mengklik link pada anchor text di artikel.
Dengan begitu, mereka dapat membaca artikel dari link tersebut tanpa harus meninggalkan halaman yang sebelumnya dibaca.
Rancanglah Tombol Call to Action (CTA) dengan Sebaik Mungkin
Setelah menarik pengunjung dengan headline serta konten yang menarik, jangan sampai kamu kehilangan mereka hanya dikarenakan Call to Action (CTA) yang tidak menarik. Apabila hal ini terjadi, bukan tak mungkin exit rate akan semakin tinggi.
Jadi, pastikan bahwa CTA yang kamu pakai dirancang dengan baik dengan memperhatikan berbagai elemen dari CTA itu sendiri.
Gunakan Navigasi yang Mudah
Agar kontenmu lebih mudah ditemukan, website wajib mempunyai navigasi yang mudah. Pengunjung akan masuk ke halaman website memakai navigasi untuk mencari konten atau informasi yang diperlukan.
Kesimpulan
Dengan mengetahui bounce rate atau rasio pentalan, kamu dapat tahu berapa banyak pengunjung yang meninggalkan website meskipun mereka baru mengunjungi satu halaman di awal pencariannya.
Kamu juga dapat thu kualitas halaman website. Sehingga kamu dapat menentukan apakah kamu perlu meningkatkan kualitas halaman tersebut atau tidak.
Itulah Cara menurunkan Bounce Rate pada website, semoga bermanfaat bagi kamu.
See You!!!
Related Posts

Pengaruh Latency dan TTFB Terhadap SEO Website
Anda sedang mencari sesuatu di internet, lalu mengklik sebuah situs web yang terlihat menjanjikan. Tapi, alih-alih langsung mendapatkan informasi yang Anda inginkan, Anda harus menunggu… dan menunggu… beberapa detik yang terasa seperti selamanya. Apakah Anda…
- Mar 06

Google Suka Website Cepat! Hosting Lambat? Siap-Siap Ditendang!
Anda punya website keren, desainnya mantap, dan kontennya luar biasa. Tapi… Begitu orang klik, yang muncul malah loading berkepanjangan. Detik demi detik berlalu, pengunjung pun pergi sebelum halaman terbuka sepenuhnya. Dan yang lebih parah? Google…
- Mar 05
Latest Post
Pengaruh Latency dan TTFB Terhadap SEO Website
- March 6, 2025
Komentar Terbaru
- M Iqbal Hidayatullah on Memasang Watermark Pada Gambar Secara Otomatis di WordPress
- M Iqbal Hidayatullah on Membuat Artikel Masuk Dalam Halaman Pertama Google
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Upload Gambar WebP di WordPress Tanpa Plugin
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link