- WhatsApp : (+62) 8777-739-2959
- Support : Kirim Ticket
- Sales : Kirim Ticket
- Pembayaran : Kirim Ticket
Pernahkan Website kalian terkena serangan malware? Lalu bagaimana pengalaman cara menghilangkannya?
Malware memang menjadi salah satu masalah yang kerap menyerang pada website.
Memasuki era digital yang semakin canggih, penyebaran malware juga semakin meluas, terutama dalam kaitannya dengan komputer dan internet.
Seiring dengan perkembangan algoritma guna mengoptimalkan pemakaian pengguna, Google pun sudah tidak ragu lagi dalam menotifikasi website yang dicurigai tidak aman.
Saat ini Google akan menurunkan skor website yang terkena malware atau dicurigai sebagai web phising.
Lantas, bagaimanakah cara menghilangkan malware pada website?
Kami paham terkadang menemukan sekaligus memperbaiki malware pada website tidaklah semudah seperti teori.
Akan tetapi, sebenarnya kalian tidak perlu khawatir secara berlebihan karena saat ini sudah banyak metode yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah ini.
Pengertian Malware?
Supaya kita lebih mengenal terkait apa itu malware, pertama, kita akan membahas mulai dari definisinya.
Malware adalah akronim dari Malicious Software.
Malware merupakan sebuah program yang sengaja dikembangkan untuk menyusup kedalam sistem komputer lalu merusaknya dari dalam.
Laptop atau komputer yang kamu pakai sehari-hari bisa saja terinfeksi malware tanpa disadari.
Pasalnya, penyebaran malware saat ini sudah sangat mumpuni, bisa melalui Email Marketing, aktivitas download, atau bisa juga dari program yang sudah terinfeksi sebelumnya.
Tidak hanya berbentuk program semata, malware juga dibuat dalam bentuk script yang terdiri dari beberapa baris kode.
Script malware adakalanya menjangkiti website yang tidak memiliki sistem proteksi keamanan mumpuni.
Penyebab yang paling sering ditemui dari serangan malware pada website biasanya terjadi akibat pemakaian themes nulled dan plugin nulled.
Bagaimanakah Cara Malware Menginfeksi Website?
Setelah kita mengetahui definisi dari malware, selanjutnya kita akan membahas bagaimana cara kerja malware hingga mampu menyebabkan kerusakan pada website yang kalian miliki.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, secara umum malware bisa masuk ke sistem komputer ataupun website melalui aplikasi/program yang diinstal oleh administrator.
Malware yang sudah berhasil masuk ke dalam sistem komputer harus diantisipasi dengan cara memasang anti virus atau melakukan seleksi file yang disinyalir menjadi penyebab.
Kalau tidak segera diatasi, salah satu akibatnya adalah performa website akan menurun pada hasil penelusuran mesin pencari.
Lebih Berbahaya Malware atau Virus?
Sama hal nya dengan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, penyakit yang menyerang komputer juga memiliki berbagai kategori.
Walau demikian, tidak banyak orang yang memahami hal ini, sehingga sering terjadi salah persepsi dengan menyamakan virus dan malware menjadi satu kategori.
Padahal, virus hanyalah salah satu dari jenis Malware yang sering kita jumpai dalam aktivitas sehari-hari.
Lalu, apakah malware lebih berbahaya dari virus?
Sebenarnya pertanyaan tersebut kurang tepat, oleh karena virus hanya salah satu jenis dari malware.
Keduanya tidak diperbandingkan apple-to-apple.
Maka pertanyaan yang tepat adalah “Apakah ada jenis malware yang lebih berbahaya dari virus?” maka jawabannya pasti “Ada”!
BeragamJenis Malware
Hingga saat ini, kita bisa menemukan setidaknya 9 jenis malware yang terkenal paling berbahaya sehingga harus dihindari oleh para pengguna.
Berikut adalah daftar jenis-jenis Malware tersebut:
1. Adware
Malware jenis ini sering kali didistribusikan dalam bentuk iklan yang sangat mengganggu pengunjung website.
Parahnya sampai menutup sebagian konten website.
2. Keyloggers
Malware jenis ini mempunyai karakteristik kerja yang cukup sulit untuk diantisipasi.
Pasalnya, keylogger biasanya dipasang guna merekam segala aktivitas yang dilakukan memakai keyboard fisik.
Tujuannya yaitu supaya mengetahui informasi sensitif seperti password, nomor kartu kredit, dll yang diketikkan secara manual.
3. Ransomware
Ransomware adalah malware berbahaya yang meminta tebusan kepada korbannya.
Cara kerja Ransomware yaitu dengan mengunci laptop atau komputer korban, sehingga data-data penting yang ada di komputer tidak dapat diakses ataupun digunakan.
4. Trojan Horse
Penulis pertama kali mengenal Trojan Horse saat menonton film ”Who Am I” yang mengisahkan perjalanan empat orang pemuda yang mendirikan grup hacker ternama yang disegani oleh idola mereka.
Dalam skenario film tersebut, Trojan Horse dimanfaatkan untuk mengelabuhi korban dengan cara disisipkan kedalam file utama.
Tujuannya tidak lain agar mengetahui informasi lokasi korban sesaat setelah korban membuka file berisi Trojan Horse yang dikirimkan.
5. Bot
Bot merupakan akronim dari kata “Robot”, yaitu sistem yang dibuat untuk mengeksekusi tugas secara otomatis dan terstruktur.
Bot mampu merekam aktivitas yang dilakukan oleh user komputer, sehingga cukup berbahaya terutama untuk data-data sensitif.
6. Spyware
Spyware merupakan jenis malware yang bekerja dengan cara mematai-matai komputer yang terinfeksi.
Malware ini bekerja memonitor aktivitas pemakaian komputer kalian, sehingga data-data sensitif cukup rentan terhadap aksi pencurian.
Spyware menyebar melalui aplikasi dan software bajakan yang telah disusupi, jadi ketika install spyware ikut terinstall.
7. Worm
Worm adalah jenis malware yang bisa menginfeksi komputer tanpa perlu bantuan.
Jadi ketika ada worm pada komputer/jaringan, secara otomatis dia dapat menyebar dengan sendiri tanpa bisa dicegah.
Cara kerja worm adalah dengan mencari celah keamanan software yang memiliki kelemahan kemudian baru worm bisa menyebar.
8. Virus
Virus adalah program atau aplikasi jahat yang bisa memperbanyak dan menyebar pada komputer dan memberikan efek buruk kepada korban.
Efek buruk yang sering terjadi adalah komputer menjadi lemot, program menjadi error, file hilang, freeze dan lainnya.
Cara mengatasinya mudah, kamu tinggal install saja antivirus yang ampuh untuk membersihkan virus dari komputer.
9. RootKit
Rootkit merupakan sekumpulan program yang tujuannya menyembunyikan file, proses dan sistem yang berjalan pada bagian background sistem operasi.
Awalnya program ini tidaklah berbahaya, akan tetapi mulai dimanfaatkan untuk melindungi program jahatnya agar tidak diketahui oleh user.
Rootkit adalah jenis malware yang “lincah” dan sulit dideteksi oleh antivirus.
Jenis rootkit yang tersebar saat ini seperti aplikasi rootkit, library rootkit, kernel rootkit, bootloader rootkit dll.
Langkah Menghilangkan Malware Pada Website
1. Menyisir File yang Mencurigakan
Salah satu jalan masuk Malware ke dalam website yaitu melalui keteledoran administrator yang sembarangan dalam mengunggah file.
Jadi, jika situs bisnis kalian saat ini sedang terkena malware dan tidak dapat diakses, maka salah satu cara yang dapat kalian lakukan adalah menyisir seluruh file agar menemukan kode mencurigakan.
Selain menyisir file yang mencurigakan, kalian juga bisa mengecek halaman index.php serta memberi perhatian lebih kepada jenis file berekstensi SQL yang biasanya menjadi penyebab masalah ini.
Setelah website sudah aman dari file malware, jangan lupa untuk meminta index ulang ke Google Search Console supaya peringkat website di hasil penelusuran bisa kembali normal.
2. Install Plugin
Cara ini terbilang relatif mudah dibanding cara pertama karena kita tidak harus menyisir kode secara manual.
Kalian bisa menggunakan plugin keamanan semacam Wordfence, All In One SEO, BulletProof atau iThemes.
Plugin sistem keamanan yang paling kami rekomendasikan adalah Wordfence karena didalam plugin ini terdapat layanan kelas enterprise yang dapat dinikmati secara gratis.
3. Install Antivirus
Cara menghilangkan malware terakhir ini cukup mudah, kalian cukup menginstall antivirus saja.
Ada banyak rekomendasi antivirus yang mempunyai fitur untuk membasmi malware pada komputer dan laptop.
Kalian bisa install anti virus yang paling bagus dan mudah digunakan.
Penutup
Tak bisa dipungkiri, Malware adalah program berbahaya yang tidak hanya berpotensi menimbulkan kerusakan sistem tapi juga dapat menghambat kinerja bisnis suatu perusahaan, sehingga terjadi kerugian materi.
Metode pencegahan yang bisa kalian lakukan yakni menghindari menggunakan plugin atau tema bajakan, berhati-hatilah ketika ingin mengunggah file, serta lebih selektif untuk memilih layanan hosting.
Sekian dari kami, sampai jumpa di artikel berikutnya.
Related Posts
Pengertian Email Marketing
Salah satu strategi cara untuk menaikkan penjualan serta meningkatkan brand awareness adalah dengan email marketing. Lalu, bagaimana cara untuk menaikkan penjualan dengan email marketing? Pada artikel ini, kami akan memberikan beberapa strategi dan juga tools…
- Jun 26
Setting Proxy di Aplikasi Browser
Kami tahu betapa pentingnya privasi dan keamanan online Anda. Di era digital ini, menggunakan proxy bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kedua hal tersebut. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara “Setting Proxy” di…
- May 28
Latest Post
Ini Dia Cara Atasi Tantangan dalam Affiliate Marketing di Media Sosial
- November 11, 2024
Tips Gunakan Google Ads untuk Meningkatkan Affiliate Sales
- November 7, 2024
6 Tips Bangun Personal Brand untuk Affiliate Marketing yang Sukses
- November 6, 2024
Komentar Terbaru
- M Iqbal Hidayatullah on Memasang Watermark Pada Gambar Secara Otomatis di WordPress
- M Iqbal Hidayatullah on Membuat Artikel Masuk Dalam Halaman Pertama Google
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Upload Gambar WebP di WordPress Tanpa Plugin
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link