- WhatsApp : (+62) 8777-739-2959
- Support : Kirim Ticket
- Sales : Kirim Ticket
- Pembayaran : Kirim Ticket
- Keamanan
- Apr 22
Apa Itu Skimming? Dampak dan Pencegahannya
Berkembangnya dunia digital berbanding lurus dengan kejahatan yang semakin mengikuti perkembangan zaman. Salah satu bentuk kejahatan yang sering terjadi di era modern ini adalah skimming. Skimming merupakan metode pencurian informasi kartu kredit atau debit yang dilakukan dengan cara yang licik dan hampir tidak terdeteksi. Dampak dari skimming tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat menimbulkan masalah keamanan data pribadi yang lebih luas.
Apa Itu Skimming?
Skimming adalah praktik kejahatan siber di mana pelaku mencuri informasi kartu kredit atau debit tanpa sepengetahuan pemiliknya. Ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang disebut ‘skimmer’ yang dipasang secara rahasia pada mesin ATM atau terminal pembayaran. Alat ini merekam informasi dari strip magnetik kartu saat transaksi dilakukan. Informasi yang dicuri kemudian digunakan untuk melakukan transaksi ilegal atau dijual kepada pihak ketiga.
Skimming menjadi salah satu tantangan besar dalam keamanan digital dan keuangan, karena seringkali sulit untuk dideteksi dan dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi korban. Pencegahan skimming memerlukan kewaspadaan dari pengguna kartu serta peningkatan keamanan dari pihak bank dan institusi keuangan.
Cara Kerja Skimming
Skimming adalah bentuk penipuan di mana penjahat mencuri informasi kartu pembayaran atau kredit secara ilegal. Praktek ini dapat terjadi di berbagai tempat, mulai dari ATM dan mesin pembayaran di toko hingga restoran dan pompa bensin. Metode yang digunakan oleh para penipu untuk melakukan skimming sangat canggih dan seringkali sulit dideteksi oleh korban.
Berikut adalah langkah-langkah cara kerja skimming:
1. Pemasangan Alat Skimmer
Penipu yang terlibat dalam skimming biasanya memasang perangkat yang disebut “skimmer” pada mesin pembayaran yang sah. Tempat-tempat umum pemasangan skimmer termasuk slot kartu ATM, pembaca kartu di mesin pembayaran toko atau restoran, dan bahkan pompa bensin.
2. Penggantian atau Pemasangan Tambahan pada Mesin Pembayaran
Skimmer dapat digunakan dengan menggantikan pembaca kartu yang sah atau dengan menambahkan perangkat tambahan ke pembaca yang sudah ada. Penipu berusaha untuk membuat perubahan sekecil mungkin sehingga sulit terdeteksi oleh pengguna atau pihak yang bertanggung jawab atas mesin pembayaran.
3. Rekaman Data Kartu
Setelah skimmer terpasang, setiap kali seseorang menggunakan kartu pembayaran atau kredit pada mesin tersebut, skimmer merekam data dari magnetic stripe kartu. Data yang dicuri meliputi informasi kartu seperti nomor kartu dan tanggal kedaluwarsa.
4. Pencatatan Data Pribadi
Beberapa skimmer juga dilengkapi dengan kamera tersembunyi yang merekam ketikan PIN atau kata sandi yang dimasukkan oleh pemilik kartu. Kombinasi data dari magnetic stripe dan PIN memberikan penipu akses penuh ke akun korban.
5. Pengambilan Data
Penipu dapat mengambil data yang telah direkam dengan mengambil atau mengambil alat skimmer dari mesin pembayaran. Beberapa skimmer dapat mengirimkan data secara nirkabel ke perangkat penyimpanan eksternal atau server jarak jauh yang dikendalikan oleh penipu.
6. Penggunaan Data yang Dicuri
Data yang telah berhasil dicuri dapat digunakan untuk membuat salinan fisik kartu atau untuk melakukan transaksi online. Penipu juga dapat menjual data tersebut di pasar gelap kejahatan siber.
Ingatlah bahwa dengan mengetahui cara kerja skimming, Anda dapat lebih berhati-hati ketika melakukan transaksi via kartu ATM dan melindungi diri dari ancaman ini.
Baca Juga: Yuk Kenali Anti Spyware! Lindungi Privasi dan Keamanan Digital
Contoh Kasus Skimming
Ada banyak kasus skimming yang tejadi di Indonesia dengan kerugian hingga mencapai miliaran rupiah. Berikut adalah beberapa contoh kasus skimming yang pernah terjadi:
- Kasus di BRI, Kediri, Jawa Timur: Pada Senin, 12 Maret 2018, puluhan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur mengalami raibnya saldo rekening secara misterius. Jumlah uang tabungan yang hilang bervariasi antara Rp500 ribu, Rp4 juta, hingga mencapai Rp10 juta. Setelah pelaporan, BRI mengganti rugi sebesar Rp145 juta kepada 33 nasabah yang menjadi korban. Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan BRI, Bambang Tribaroto, menduga bahwa kasus ini akibat skimming. Para pelaku memasang alat skimming di ATM untuk mencuri data kartu. Setelah merekam data nasabah, mereka mengkloningnya ke dalam kartu ATM kosong.
- Kasus di Jakarta, WN Rusia dan Belanda: Pada 15 September 2021, Polda Metro Jaya membongkar kasus skimming yang dilakukan oleh dua warga negara asing (WNA) dan warga Indonesia terhadap salah satu nasabah bank. Kedua WNA tersebut berinisial VK (Rusia) dan NG (Belanda). Satu pelaku lain, RW, merupakan warga negara Indonesia. Para pelaku mencuri data nasabah dengan memasang alat di ATM, kemudian memindahkan data ke kartu kosong dan menarik serta mentransfer uang milik korban. Total kerugian mencapai Rp17 miliar.
- Kasus Transfer Janggal Nasabah BCA: Pada 29 Maret 2022, seorang nasabah Bank Central Asia (BCA) kehilangan uang sebesar Rp135 juta akibat skimming. Aktivitas penarikan dan transfer uang ke rekening lain melalui ATM tidak diketahui oleh pemilik rekening.
Cara Menghindari Skimming
Menghindari skimming memerlukan kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghindari menjadi korban skimming:
- Periksa Mesin ATM: Sebelum menggunakan mesin ATM, periksalah dengan seksama untuk memastikan tidak ada alat tambahan yang mencurigakan atau perubahan fisik pada mesin.
- Pilih Lokasi ATM dengan Bijak: Gunakan mesin ATM yang terletak di lokasi yang ramai dan terpantau dengan baik, seperti di dalam bank atau pusat perbelanjaan.
- Tutupi Saat Memasukkan PIN: Selalu tutupi tangan Anda saat memasukkan nomor PIN untuk menghindari kamera tersembunyi yang mungkin merekamnya.
- Ganti PIN Secara Berkala: Mengubah PIN kartu ATM Anda secara berkala dapat membantu mencegah akses tidak sah jika informasi kartu Anda telah dicuri.
- Gunakan Kartu Berbasis Chip: Kartu dengan chip lebih aman dibandingkan dengan strip magnetik karena lebih sulit untuk disalin oleh skimmer.
- Hindari Memberikan Informasi Kartu: Jangan pernah memberikan informasi kartu Anda kepada orang lain, termasuk nomor rekening, nomor kartu kredit atau debit, dan kode CVV.
Apa Yang harus Dilakukan Jika Terkena Skimming?
Jika Anda menduga atau mengetahui bahwa Anda telah menjadi korban skimming, ada beberapa langkah yang harus segera Anda lakukan untuk melindungi diri dari kerugian lebih lanjut:
- Laporkan ke Bank: Segera hubungi bank penerbit kartu Anda dan laporkan kecurigaan atau kejadian skimming. Ikuti prosedur yang diberikan oleh bank untuk menonaktifkan kartu yang terkena skimming dan menggantinya dengan kartu baru.
- Pantau Rekening Bank: Periksa rekening bank Anda secara berkala dan cari transaksi yang tidak Anda lakukan. Jika ada, segera laporkan kepada bank.
- Ganti PIN: Jika memungkinkan, ganti PIN kartu Anda secepatnya untuk mencegah pelaku menggunakan kartu yang telah mereka duplikasi.
- Dokumentasi: Simpan semua bukti transaksi dan komunikasi dengan bank sebagai dokumentasi yang mungkin diperlukan untuk investigasi lebih lanjut.
- Gunakan Kartu Cadangan: Jika Anda memiliki kartu debit atau kredit lain, gunakan kartu tersebut untuk transaksi sementara kartu yang terkena skimming sedang ditangani oleh bank.
- Laporkan ke Otoritas: Anda juga dapat melaporkan kejadian tersebut ke otoritas terkait seperti kepolisian, terutama jika Anda mengalami kerugian finansial yang signifikan.
Kesimpulan
Skimming adalah kejahatan yang serius dan bisa menimbulkan kerugian finansial yang besar. Namun, dengan kehati-hatian dan langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat mengurangi risiko menjadi korban skimming.
Related Posts
Setting Proxy di Aplikasi Browser
Kami tahu betapa pentingnya privasi dan keamanan online Anda. Di era digital ini, menggunakan proxy bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kedua hal tersebut. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara “Setting Proxy” di…
- May 28
Aplikasi Retas Web yang Umum Digunakan Hacker
Keamanan web menjadi perhatian utama bagi banyak perusahaan dan individu. Sebagai pemilik website, Anda tentu ingin tahu bagaimana hacker bisa meretas situs web. Kami di sini untuk memberikan wawasan tentang beberapa aplikasi retas web yang…
- May 27
Latest Post
Ini Dia Cara Atasi Tantangan dalam Affiliate Marketing di Media Sosial
- November 11, 2024
Tips Gunakan Google Ads untuk Meningkatkan Affiliate Sales
- November 7, 2024
6 Tips Bangun Personal Brand untuk Affiliate Marketing yang Sukses
- November 6, 2024
Komentar Terbaru
- M Iqbal Hidayatullah on Memasang Watermark Pada Gambar Secara Otomatis di WordPress
- M Iqbal Hidayatullah on Membuat Artikel Masuk Dalam Halaman Pertama Google
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Upload Gambar WebP di WordPress Tanpa Plugin
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link