- WhatsApp : (+62) 8777-739-2959
- Support : Kirim Ticket
- Sales : Kirim Ticket
- Pembayaran : Kirim Ticket
- Blogging
- Mar 09
Apa Itu Google Sandbox Dan Tips Mengatasinya
Google Sandbox. Demin mencegah spam dari ribuan situs baru yang bermunculan, Google merancang sebuah filter yang disebut Google Sandbox. Filter ini bermanfaat untuk mencegah situs-situs yang baru dibuat untuk menduduki peringkat tertinggi selama 2-12 bulan pertama sejak berdirinya situs.
Apa Itu Google Sandbox?
Google Sandbox adalah filter yang berfungsi mencegah website baru memperoleh ranking lewat aktivitas spam. Pastinya, ini jadi mimpi buruk bagi pemilik blog yang mempunyai niat memenangkan SERP lewat jalan pintas.
Bukannya memperoleh peringkat pertama, namun blog tersebut justru akan ditenggelamkan dari hasil pencarian. Sebab, Google tidak menginginkan halaman teratasnya dipenuhi website baru yang menang karena spamming.
Google Sandbox juga berguna untuk mencegah spam dari pembuat situs yang ingin mengambil keuntungan dengan cara membuat situs sebanyak-banyaknya. Meskipun bermanfaat, ini artinya situs baru yang kamu rancang pun tidak akan luput dari ancaman filter ini.
Tips Mengatasi Google Sandbox
Kamu tak perlu khawatir dengan ancaman ini. Berikut merupakan 5 cara yang bisa kamu terapkan untuk keluar dari ancaman Google Sandbox.
1. Membuat konten berkualitas tinggi
Google Sandbox memiliki tujuan untuk menyaring konten-konten yang tidak berkualitas. Jadi, kamu perlu menyiasatinya dengan membuat konten berkualitas tinggi yang pantas bersaing di halaman pertama pencarian Google.
Kiatnya, awali dengan mencari topik yang banyak diminati oleh pengguna. Gunakan tools SEO seperti Google Trends ataupun Ahrefs SEO Tools untuk memperoleh hasil yang optimal. Setelah itu, carilah setidaknya 5 artikel yang membahas topik tersebut lalu buatlah konten dengan isi yang lebih baik.
2. Menghindari optimasi konten secara over
Optimasi konten memang diperlukan untuk meningkatkan kualitas konten serta situsmu. Namun, optimasi yang berlebihan justru bisa mengakibatkan situs terjebak ke dalam Google Sandbox.
Jika kamu membuat artikel yang terdiri dari 1000 kata, maka pakailah focus keyword sebanyak 0,5-2% dari total artikel. Jumlah ini kira-kira sepadan dengan 5-20 focus keyword. Gunakan sinonim serta kata sejenis apabila jumlah focus keyword dalam artikelmu sudah melebihi batas optimal.
3. Mengindeks situs
Google harus mengindeks situs agar situs tersebut bisa mendapatkan traffic organik. Kamu bisa mengetahui apakah situsmu telah diindeks dengan langsung mencari di Google memakai kata kunci “site:” diikuti dengan domain situs kamu. Jika hasil pencarian tidak menunjukkan apa pun, artinya situs kamu belum diindeks.
Jika kamu tidak ingin menunggu terlalu lama, kamu dapat mengindeks situs yang kamu buat dengan mendaftarkannya ke Google Search Console. Dari sini, kamu bisa meminta Google untuk melakukan fetch and render. Cukup masukkan URL situsmu dalam kolom yang tersedia, kemudian Google dapat segera menemukannya.
4. Meningkatkan traffic
Situs yang terjebak dalam Google Sandbox masih dapat mendapatkan traffic organik, namun jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan situs yang telah lolos dari filter ini. Padahal, traffic adalah faktor penting yang bisa mengeluarkan situs kamu dari Google Sandbox sehingga bisa kembali diakses dengan mudah.
Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan traffic, di antaranya:
- menghubungkan konten kamu dengan iklan Facebook
- membagikan konten spesifik dalam forum serta grup media sosial
- membuat konten pada situs yang lebih populer, kemudian memasukkan tautan dari situsmu di dalamnya
- mempublikasikan video di YouTube mengenai topik serupa dengan menyertakan tautan dari situs kamu
5. Memperbaiki konten yang sudah ada
Selalu monitor kemajuan konten pada situsmu. Jika konten tersebut bisa memberikan traffic organik, kamu bisa mengoptimalkannya dengan membuat tulisan mengenai topik serupa. Selain itu, kamu pun dapat mengoptimasi konten sejenis yang telah ada.
Apabila ada konten yang tidak memberikan traffic apa pun, kamu bisa mengatasinya dengan dua cara. Pertama, hapuslah konten yang tidak berhubungan dengan fokus situs kamu. Kedua, kombinasikan konten yang menghasilkan traffic dengan konten yang tidak menghasilkan menjadi satu konten yang isinya bermutu.
Kelima langkah tersebut adalah segelintir cara paling sederhana yang bisa dilakukan untuk keluar dari Google Sandbox. Dengan tools yang memadai, kamu bahkan bisa mengembangkan domain, memakai backlink, serta mengoptimalkan fungsi keywords.
Related Posts
Tips Menempatkan CTA yang Efektif di Website
Dalam dunia desain UI/UX, salah satu elemen penting yang sering kali menjadi penentu kesuksesan sebuah website adalah Call to Action (CTA). CTA adalah tombol, tautan, atau teks yang dirancang untuk mengajak pengunjung melakukan tindakan tertentu,…
- Aug 11
Tips Membuat Website Resume Paling Gampang untuk Pemula
Hostingan.id. Website resume adalah website yang berisi informasi tentang diri, pendidikan, pengalaman, keterampilan, dan prestasi Anda, yang dapat Anda gunakan untuk melamar pekerjaan, beasiswa, atau proyek. Website resume dapat menjadi alternatif atau pelengkap dari resume…
- Feb 22
Latest Post
Ini Dia Cara Atasi Tantangan dalam Affiliate Marketing di Media Sosial
- November 11, 2024
Tips Gunakan Google Ads untuk Meningkatkan Affiliate Sales
- November 7, 2024
6 Tips Bangun Personal Brand untuk Affiliate Marketing yang Sukses
- November 6, 2024
Komentar Terbaru
- M Iqbal Hidayatullah on Memasang Watermark Pada Gambar Secara Otomatis di WordPress
- M Iqbal Hidayatullah on Membuat Artikel Masuk Dalam Halaman Pertama Google
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Upload Gambar WebP di WordPress Tanpa Plugin
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link