- WhatsApp : (+62) 8777-739-2959
- Support : Kirim Ticket
- Sales : Kirim Ticket
- Pembayaran : Kirim Ticket
- Uncategorized
- Jan 21
Apa Itu Website Statis? Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya!
Berbicara tentang website, tahukah kamu bahwa ada dua jenis website yang berbeda, yaitu website statis dan website dinamis. Sederhananya, situs web statis adalah situs yang halamannya telah ditentukan sebelumnya dan tidak berubah.
Namun, karena memiliki jenis database yang terpisah, situs web statis dikenal jauh lebih aman daripada situs web dinamis. Jadi seperti apa contoh dari web statis? Mari kita lihat apa itu website statis pada artikel berikut untuk mempelajarinya lebih dalam!
Pengertian Website Statis
Website statis adalah jenis website yang tidak menggunakan database atau back-end untuk menyimpan dan mengelola data. Konten yang ditampilkan pada website statis sudah ditentukan sebelumnya dan tidak dapat diubah tanpa mengedit kode sumber website.
Website statis dapat dibuat dengan menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. Keuntungan dari website statis adalah keamanan yang lebih tinggi karena tidak ada akses ke database dan loading website yang lebih cepat.
Hal ini karena tidak ada proses pengambilan data dari database. Namun, website statis juga memiliki kekurangan yaitu tidak dapat digunakan untuk aplikasi yang memerlukan interaksi dengan user atau update data secara dinamis.
Baca juga: Website Fungsi dan Cara Kerjanya
Kelebihan Website Statis
Kelebihan situs web statis bukan hanya karena adanya World Wide Web, tetapi juga karena banyak keuntungan yang ditawarkan. Nah, berikut ini adalah beberapa kelebihan dari web statis.
Keamanan yang lebih tinggi
Karena tidak ada database yang digunakan, maka risiko serangan peretasan atau hacking menjadi lebih rendah.
Loading cepat
Situs web statis tidak memerlukan proses pengambilan data dari database, sehingga dapat membuat website loading lebih cepat.
Biaya yang lebih rendah
Web statis tidak memerlukan back-end atau database. Akibatnya biaya pengembangan dan pemeliharaannya lebih rendah dibandingkan website dinamis.
Dapat dihosting di mana saja
Situs web statis dapat dihosting di berbagai platform hosting, termasuk gratisan seperti GitHub Pages.
Pemeliharaan yang mudah
Perubahan yang diperlukan web statis hanya pada kode sumber. Sehingga pemeliharaannya lebih mudah dibandingkan website dinamis.
Konten yang tetap
Konten pada situs web statis biasanya tetap dan tidak berubah-ubah, sehingga dapat digunakan untuk informasi yang cenderung statis. Seperti profil perusahaan, produk, atau layanan.
SEO friendly
Web statis dapat dikelola dengan baik dari sisi SEO. Alasannya karena tidak ada konten yang berubah-ubah yang dapat mengganggu proses crawling oleh mesin pencari.
Kekurangan Website Statis
Sementara itu, Situs web statis juga memiliki beberapa kekurangan. Simak pembahasannya berikut ini.
Interaksi yang terbatas
Situs web statis tidak dapat digunakan untuk aplikasi yang memerlukan interaksi dengan user atau update data secara dinamis.
Konten yang tidak dapat diubah
Konten yang ditampilkan pada web statis sudah ditentukan sebelumnya dan tidak dapat diubah tanpa mengedit kode sumber website.
Keterbatasan dalam pengelolaan data
Web statis tidak dapat digunakan untuk aplikasi yang memerlukan pengelolaan data yang besar atau kompleks.
Keterbatasan dalam fitur
Kamu bisa menemukan fitur yang sederhana pada web statis. Contohnya seperti halaman informasi, kontak, dan galeri.
Kurang fleksibel
Kekurangan lain dari web statis adalah tidak dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna atau perubahan teknologi terbaru.
Kurang cocok untuk aplikasi yang memerlukan interaksi dengan user
Web statis tidak dapat digunakan untuk aplikasi yang memerlukan interaksi dengan user, seperti formulir, komentar, atau e-commerce.
Keterbatasan dalam analisis data
Analisis data atau pemetaan data yang kompleks juga tidak bisa dilakukan pada situs web statis.
Perbedaan Web Statis dan Dinamis
Kemudian, apa saja perbedaan situs web statis dan dinamis? Berikut ini pembahasannya.
Konten
Web statis memiliki konten yang tetap dan tidak dapat diubah tanpa mengedit kode sumber. Sebaliknya, website dinamis dapat menampilkan konten yang berbeda-beda sesuai dengan interaksi user atau input data dari database.
Interaksi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, web statis tidak dapat digunakan untuk aplikasi yang memerlukan interaksi dengan user.
Sedangkan website dinamis dapat digunakan untuk aplikasi yang memerlukan interaksi dengan user, seperti formulir, komentar, atau e-commerce.
Back-end
Situs web statis tidak memerlukan back-end atau database. Sedangkan website dinamis memerlukan back-end atau database untuk menyimpan dan mengelola data.
Performance
Loading pada web statis lebih cepat karena tidak memerlukan proses pengambilan data dari database. Sementara website dinamis loading lebih lambat karena harus melakukan proses pengambilan data dari database.
Scalability
Proses scalability web statis lebih cepat karena tidak tergantung dengan kapasitas database. Sedangkan website dinamis akan tergantung dengan kapasitas database.
Website statis dan dinamis merupakan dua jenis website yang memiliki perbedaan dalam cara kerja dan fitur yang ditawarkan.
Pemilihan jenis website yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari aplikasi yang akan dikembangkan merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan.
Related Posts
Cara Memaksimalkan Potensi dengan Review Produk yang Tepat dalam Affiliate Marketing
Affiliate Marketing merupakan salah satu cara populer untuk menghasilkan pendapatan online. Bagi pemula, salah satu strategi yang efektif untuk memaksimalkan potensi penghasilan adalah dengan membuat review produk yang tepat. Artikel ini akan menjelaskan cara-cara yang…
- Oct 21
Tren UI/UX 2024 untuk Toko Online
Dalam dunia e-commerce yang terus berkembang, desain UI/UX menjadi salah satu aspek penting untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. UI/UX 2024 untuk Toko Online membawa sejumlah tren baru yang akan mendominasi desain toko online. Bagi Anda…
- Aug 02
Latest Post
Ini Dia Cara Atasi Tantangan dalam Affiliate Marketing di Media Sosial
- November 11, 2024
Tips Gunakan Google Ads untuk Meningkatkan Affiliate Sales
- November 7, 2024
6 Tips Bangun Personal Brand untuk Affiliate Marketing yang Sukses
- November 6, 2024
Komentar Terbaru
- M Iqbal Hidayatullah on Memasang Watermark Pada Gambar Secara Otomatis di WordPress
- M Iqbal Hidayatullah on Membuat Artikel Masuk Dalam Halaman Pertama Google
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Upload Gambar WebP di WordPress Tanpa Plugin
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link