- WhatsApp : (+62) 8777-739-2959
- Support : Kirim Ticket
- Sales : Kirim Ticket
- Pembayaran : Kirim Ticket
Bagi kamu pengguna hosting, pastinya kamu tidak asing dengan istilah tier data center dalam spesifikasi hosting. Namun sudah tahukah kamu apa sebenarnya yang dimaksud dengan tier data center?
Saat kamu membeli layanan hosting umumnya disebutkan data center dengan Tier 1, Tier 2, Tier 3 dan Tier 4. Nah manakah dari tier tersebut yang merupakan terbaik?
Jika kamu mengetahui pemilihan tier dalam server ini sangat penting. Hal ini dikarenakan ada kaitannya dengan keamanan data website yang kamu simpan pada server hosting.
Jika sudah berurusan dengan data, kamu tidak boleh main-main, apalagi data yang kamu simpan bersifat penting dan rahasia.Ada beberapa perusahaan yang bahkan mempunyai data center sendiri untuk menjamin keamanan data pelanggannya. Contohnya perusahaan seperti Bank, Insurance, Marketplace dan lainnya.
Nah daripada kamu semakin bingung langsung saja kita bahas mengenai penjelasan tier data center pada artikel berikut ini, baca sampai akhir ya!
Pengertian Tier Data Center
Tier merupakan tingkatan teknologi dan keamanan dari sebuah data center, semakin tinggi angka tiernya maka semakin bagus data center tersebut
.
Kalau kita analogikan tier ini layaknya seperti hotel, semakin bagus serta lengkap fasilitas yang dipunyai maka semakin bagus pula bintangnya.
Pastinya sama seperti hotel semakin banyak bintangnya semakin mahal, semakin tinggi tingkatan tier maka harganya pasti lebih mahal.
Pengklasifikasian tier ini mulai muncul pada tahun 1990an dari peristilahan industri data center dalam standar global untuk validasi bagi pihak ketiga yang menyelenggarakan prasarana data center.
Tier menjadi tolok ukur untuk membandingkan kualitas kinerja dari prasarana data center dengan data center lain.
Uptime institute merupakan pendiri sekaligus pencetus serta menjadi acuan untuk sertifikasi data center.
Tingkatan Tier Data Center
Tingkatan tier pada data center dibagi menjadi empat tingkatan berdasarkan fitur maintenance, power, cooling dan fault capabilities.
Setiap tingkat mempunyai sifat progresif, maksudnya adalah tingkat yang lebih tinggi memiliki fitur yang dimiliki oleh tingkat di bawahnya.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai 4 tier data center:
1. Tier 1 – Basic Capacity
Tier 1 adalah merupakan standar data center dengan jalur distribusi non-redundant. Maksudnya adalah data center tier satu hanya bisa dilayani oleh 1 jalur distribusi dan 1 uplink per-server.
Data center tier 1 umumnya dimiliki oleh perusahaan yang mempunyai data center sendiri.
Tingkatan uptime dalam satu tahun dibatasi 99,671% atau kira-kira 28,8 jam dalam satu tahun.
Persyaratan untuk data center tier 1 adalah:
- Genset untuk mengantisipasi listrik padam
- Perangkat UPS (Uninterruptible Power Supply)
- Alat pendinginan khusus seperti raised floor
Adanya genset, UPS serta raised floor ini bersifat opsional, namun lebih baik memang ada untuk backup.
2. Tier 2 – Redundant Capacity
Tier 2 data center secara fundamental mirip dengan tier 1, namun yang membedakannya adalah semuanya sudah memiliki redundant (sumber daya cadangan).
Data center tier dua harus mempunyai UPS, generator cadangan dan raised floor untuk keperluan pendinginan.
Tingkat uptime server pada tier 2 diberikan batasan 99,741% atau sekitar 22 jam dalam satu tahun.
Beberapa persyaratan untuk tier 2 data center adalah:
- Ada Genset
- Ada Pendinginan dengan raised floor
- Ada UPS(Uninterruptible Power Supply)
- Ada Penghemat daya
- Peralatan yang dipakai tahan panas,
- Ada Tangki bahan bakar
- Ada Baterai
- Ada Pompa
Jika terjadi gangguan pada tier 2 data centre, harus dimatikan hingga proses perbaikan gangguan selesai.
3. Tier 3 – Concurrently Maintainable
Tier 3 memiliki persyaratan yaitu seluruh data center harus mempunyai lebih dari satu sumber daya listrik serta jaringan sehingga tidak ada shutdown ketika terjadi gangguan.
Tingkat uptime server pada tier 3 juga dibatasi dengan nilai maksimal maksimal 99,982% atau kira-kira 1,5 jam dalam satu tahun.
Untuk masalah uptime server antara tier 2 dan 3 memiliki perbedaan yang cukup jauh. Untuk data center tier 3 ke atas, saat terjadi perawatan atau penggantian komponen tidak perlu mematikan server.
4. Tier 4 – Fault Tolerant
Tier 4 data center merupakan level tier paling tinggi dengan uptime server minimal 30 menit dalam setahun atau uptime server 99,995%.
Secara persyaratan tidak berbeda jauh dengan tier 3, namun dari segi pendinginan, UPS dan generator cadangan memiliki jalur khusus untuk mengeluarkan udara panas dari sistem.
Tingkat keamanan yang dimiliki lebih tinggi lantaran dipantau 24 jam sehingga aman dari gangguan teknis serta non-teknis.
Jika kita membicarakan masalah biaya, untuk membangun data center dengan tier 4 memiliki biaya yang paling besar serta membutuhkan waktu yang lebih lama dari ter lainnya.
Oleh sebab itu, banyak para perusahaan yang lebih memilih menyewa provider hosting yang memiliki data center dengan tier bagus salah satunya adalah hostingan.id.
Ada beberapa perusahaan yang membangun data centernya dengan tingkatan tier yang tinggi, namun biasanya perusahaan tersebut memiliki data bersifat yang bersifat sensitif dan rahasia.
Untuk penggunaan pribadi, pilihan yang terbaik adalah dengan menyewa layanan hosting daripada kebingungan dengan manajemen server.
Itulah pembahasan kami mengenai Pengertian Tier Data Center Serta Tingkatnya. Semoga bermanfaat untuk kamu.
Kamu bisa mempercayakan hosting kamu di hostingan.id. Kami akan memberikan kamu layanan yang spesial. Harga yang kami tawarkan sangat bersaing. Paket yang kami tawarkan tentunya bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan kamu.
Terima kasih, See You!
Related Posts
Pengertian Email Marketing
Salah satu strategi cara untuk menaikkan penjualan serta meningkatkan brand awareness adalah dengan email marketing. Lalu, bagaimana cara untuk menaikkan penjualan dengan email marketing? Pada artikel ini, kami akan memberikan beberapa strategi dan juga tools…
- Jun 26
Shadowban: Apa Itu? dan Cara Menghindarinya
Pernahkah Anda mendengar istilah Shadowban? Istilah ini sering muncul di dunia media sosial dan bisa jadi sangat mengganggu bagi Anda yang aktif di platform tersebut. Tapi, tenang saja! Kami di sini untuk membahas apa itu shadowban…
- May 24
Latest Post
Ini Dia Cara Atasi Tantangan dalam Affiliate Marketing di Media Sosial
- November 11, 2024
Tips Gunakan Google Ads untuk Meningkatkan Affiliate Sales
- November 7, 2024
6 Tips Bangun Personal Brand untuk Affiliate Marketing yang Sukses
- November 6, 2024
Komentar Terbaru
- M Iqbal Hidayatullah on Memasang Watermark Pada Gambar Secara Otomatis di WordPress
- M Iqbal Hidayatullah on Membuat Artikel Masuk Dalam Halaman Pertama Google
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Upload Gambar WebP di WordPress Tanpa Plugin
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link