- WhatsApp : (+62) 8777-739-2959
- Support : Kirim Ticket
- Sales : Kirim Ticket
- Pembayaran : Kirim Ticket
Serbaguna, terbuka, sekitar 1,5 miliar unduhan dalam sebulan dan terus bertambah, menjadikan Android sebagai sistem operasi seluler paling populer di dunia. Android sekarang juga dianggap sebagai OS terbaik untuk membangun aplikasi khusus dan memiliki pangsa pasar yang diproyeksikan akan tumbuh lebih dari 87% pada tahun 2022. Tapi framework membuat aplikasi Android apa?
Tunggu dulu, sebelum membahas itu, perlu Anda ketahui lagi kalau Android sekarang ini tidak hanya mendominasi pangsa pasar sistem operasi smartphone, tetapi juga tablet, PC, mobil, dekoder, jam tangan pintar, peralatan rumah tangga, dan banyak lagi. Lalu apa saja frameworknya?
6 Framework Membuat Aplikasi Android
Jawabannya tentu ada banyak. Tapi kami berusaha merangkum dan mengumpulkan yang paling populer serta terbaik di dunia. Berikut 6 framework untuk membuat aplikasi di OS Android;
1. React Native Android
Framework membuat aplikasi android yang pertama adalah React Native Android. Framework yang satu ini dipilih sebagai salah satu aplikasi cross-platform paling populer. Ia menempati posisi ke delapan terpopuler dengan lebih dari 60% orang dalam sebuah survey terbaru yang memilihnya.
React juga menjadi framework dengan pertumbuhan tercepat dimana hingga saat ini mendapatkan lebih dari 68 ribu bintang di Github. Dengan kepopuleran itu maka tak salah kalau React menjadi salah satu framework untuk membuat aplikasi di Android yang wajib Anda coba.
Untuk MVC Architecturenya sendiri React menggunakan Flux and Redux. Sementara pengguna dari React lebih dari 42% para pengembang software yang ada di dunia. Populer sekali, bukan?
2. Ionic Android
Ionic ini didirikan tahun 2012 dan menjadi salah satu framework pembuatan aplikasi di Android yang paling populer. Bukan hanya di Android, tapi juga cross-platform. Framework ini gratis, open-source, dan bersertifikat MIT. Hal itu membuat Anda bisa menggunakan HTML5, JavaScript, hingga CSS3.
Ionic memakai AngularJS sebagai MVC Architecturenya. Sementara untuk pengembangan interfacenya memakai Simpel CLI. Saat ini pengguna dari Ionic sekitar 5 juta pengembang. Sangat populer, bukan?
3. Native Android
Pengguna dari aplikasi ini sekarang ada 5.9 juta developer. Bahasa yang dipakai Native Android adalah Java dengan MVC Architecture Android Development MVC. Aplikasi ini dipakai oleh Slack, Instacart, dan Google. Native Android cocok untuk para pengembang yang menggunakan bahasa C dan C++.
4. Flutter Android
Rilis pada Mei 2017, Flutter Android dipakai lebih dari 30% developer. Bahasa pemrograman yang dipakai oleh Flutter adalah C, C++, dan Dart. Sementara untuk MVC Architecturenya ia menggunakan Skia.
Salah satu fitur unggulan dari Flutter adalah tingkat keramahannya pada Google Ads. Tidak banyak framework yang ramah Google Ads sehingga bisa dengan cepat membantu Anda para pengembang aplikasi Android mengambil pundi-pundi uang dari aplikasi Anda.
5. NativeScript Android
NativeScript masuk ke dalam salah satu framework hybrid terbaik. NativeScript yang dikembangkan oleh Telerik, perusahaan software dari Bulgaria ini sepenuhnya gratis. NativeScript Android ini bisa dipakai untuk mendesain cross platform.
Bahasa pemrograman yang dipakai antara lain JavaScript, Angular, dan juga CSS. Untuk penggunanya sendiri sekarang ada 2.1 juta pengembang dengan lebih dari 300 plugin yang sudah dikembangkan.
6. Xamarin Framework
Xamarin patut Anda coba sebagai salah satu framework untuk aplikasi di Android. Xamarin ini open-source dan bisa dipakai untuk membangun aplikasi di iOS ataupun Android dan Windows. Xamarin ada di posisi ke sepuluh sebagai salah satu framework terpopuler.
Sekarang ini banyak pengembang lebih memilih untuk mengembangkan aplikasi Android. Apalagi dengan pertumbuhan pengguna yang sangat pesat. Jika sekarang Anda baru masuk ke dunia pemrograman, perlu dipertimbangkan untuk langsung lompat ke pembuatan aplikasi Android.
Related Posts
Pengertian Email Marketing
Salah satu strategi cara untuk menaikkan penjualan serta meningkatkan brand awareness adalah dengan email marketing. Lalu, bagaimana cara untuk menaikkan penjualan dengan email marketing? Pada artikel ini, kami akan memberikan beberapa strategi dan juga tools…
- Jun 26
Shadowban: Apa Itu? dan Cara Menghindarinya
Pernahkah Anda mendengar istilah Shadowban? Istilah ini sering muncul di dunia media sosial dan bisa jadi sangat mengganggu bagi Anda yang aktif di platform tersebut. Tapi, tenang saja! Kami di sini untuk membahas apa itu shadowban…
- May 24
Latest Post
Optimalkan Kecepatan Website untuk Affiliate Marketing Biar Makin Untung
- November 12, 2024
Ini Dia Cara Atasi Tantangan dalam Affiliate Marketing di Media Sosial
- November 11, 2024
Tips Gunakan Google Ads untuk Meningkatkan Affiliate Sales
- November 7, 2024
Komentar Terbaru
- M Iqbal Hidayatullah on Memasang Watermark Pada Gambar Secara Otomatis di WordPress
- M Iqbal Hidayatullah on Membuat Artikel Masuk Dalam Halaman Pertama Google
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Upload Gambar WebP di WordPress Tanpa Plugin
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link